Misteri Teluh Jati Poleng
Dengan berbagai keahlian dan berbagai cara para ahli teluh tadi mengirimkan teluh tersebut ke hutan Poleng, sasarannya adalah pohon kepoh yang dihuni oleh Sekarkedaton, harapannya Sekarkedaton, harapannya Sekarkedaton tewas oleh tenung tersebut. Namun kita percaya bahwa hidup dan matinya manusia, kolminasi akhir hanya di tangan Tuhan Yang Maha Pencipta semata. Dan berkat perlindungan dari Tuhan Yang Maha Agung, teluh/tenung yang dikirimkan ke Sekarkedaton tersebut tidak mengenai dirinya, tetapi tenung tersebut justru mengenai pohon jati yang ada di dekatnya, sehingga sampai sekarang pohon jati yang terkena kiriman teluh tadi orang awam menyebutnya “ JATI POLENG “
Mengapa Sekarkedaton terhindar dari Teluh……..?
Konon diceritakan bahwa kabar tentang perbuatan affair/perselingkuhan, antara sekarkedaton dan kerabat istana yang bernama Pangeran Harya Sengara tersebut, hanyalah bohong. Hal itu memang dihembuskan oleh garwa ampil atau selir Pakubuwana yang merasa tersaingi dan iri akan kecantikan putri Sekarkedaton. Dan hal itulah para garwa ampil membuat suatu rekayasa, bahwa seakan-akan Sekarkedaton melakukan affair, sehingga membuat murka Pakubuwana IV yang endingnya terjadi rencana pembunuhan terhadap Sekarkedaton lewat “Teluh/ tenung”.
Dengan peristiwa itu rencana pembunuhan dirinya melalui pengiriman teluh tersebut, membuat sakit hati Sekdarkedaton, dimana dia merasa di dholimi oleh sebuah persekongkolan yang dibuat oleh para garwa ampil/selir Pakubuwana yang lain, yang intinya ada sifat iri kepada Sekarkedaton.
Maka sejak peristiwa tersebut Sekarkedaton bersumpah AKU BERSUMPAH APABILA SUATU SAAT NANTI, JATI POLENG YANG TERKENA AURA/SAWAB TELUH DARI KERATON KASUNANAN, TERSEBUT, AKAN DAPAT DIGUNAKAN MEMBALAS SAKIT HATIKU KEPADA ORANG-ORANG YANG BERBUAT DHOLIM”.
Maka tidak heran keampuhan kayu jati Poleng tersebut, sampai sekarang terkenal sampai diluar desa Poleng, namun sayang sampai saat ini keampuhan kayu poleng tersebut hanya di gunakan untuk berbuat yang sifatnya negative. Menurut hasil survey dan wawancara penulis dengan juru Kunci Kayu Jati Poleng Mbah Praya Semita, serta para tokoh masyarakat desa Poleng menceritakan berbagai peristiwa yang pernah terjadi dengan keberadaan kayu jati poleng tersebut.
Ada sesuatu yang tidak lazim jika kita kaitkan dengan ilmu logika, bahwa ada anggapan jika orang-orang di luar desa poleng, diingatkan tidak boleh membawa barang-barang dari desa poleng dalam bentuk apapun untuk dibawa keluar desa poleng. Konon apabila itu diterjang / dilakukan akan terjadi petaka bagi orang tersebut dan keluarganya. Bahkan konon pada jaman dahulu di ceritakan para penduduk desa poleng,hanya di perbolehkan melakukan tali perkawinan dengan sesame orang desa Poleng.
Sebagai barang bukti keberadaan kayu Jati Poleng, sampai sekarang masih ada yaitu sebuah kayu jati tua berdia meter 60 cm seta panjang 3 meter, saat ini dalam keadaan roboh.
Oleh penduduk setempat sampai sekarang tempat dan kayu Jati Poleng tersebut di jadikan tempat keramat, yang senantiasa di jaga dan di percaya benda tersebut menjadi sarana perlindungan dan keselamatan masyarakat setempat
0 komentar:
Posting Komentar