Geguritan karangan Yono Hs
Sepi
yen aku dhong lungguhan
dheke kang dadi seksi
yen aku dhong miwir lintang
dheke iku kang ngancani
yen aku dhong takon werdine urip
dheke kang ngewangi ngudharai
yen aku dhong tak tik tak tik
dheweke ora lungsi ngguyoni
lan setia ngandhani terusna kang
menawa ana asile kena nggo tuku kotang
ora ana wong cubriya.
Semarang, 20 Mei 1996
(Pustaka Candra. Edisi 197 1996/1997)
Kalabendu
tak sengguh kala bathara wus lebur
kisas karo bathara wisnu duk ing nguni
nanging tibake kok ora
abad nuklir lan globalisasi kok ya kaya-kaya
anake kalabendu
jalaran sajake dhengah uwong during siap mecak
yen wus siaga ngono ya no problem
balik sing during kok ya kaya gantine kalabendu
apa jangkane kalatidha tukul meneh
mandi tenan sabdane R. Ng. Ronggawarsito
kapan-kapan wae kalabendu bisa tukul maneh
anggere titah nora waspada
lan mung nuruti hawa.
Semarang, 12 April 1994
(Pustaka Candra. Edisi 193 1996/1997)
Timbang Mbentoyong
timbang mbentoyong mikir butuh
ambok luwih becik sendhonan
sendhon mbalung geni ngono dol … dol
mbalung geni mas … mbok menawa
tahun iki mas … aku bisa
mbalung gheni mas … mbok menawa
tahun ngarep mas … aku mulya
mbalung geni dhik … mbok menawa
aku kowe dhik … ora rekasa
mbalung geni dhik … mbok menawa
globalisasai dhik ra gawe kuciwa
mboke kampret mas … mbok menawa
muga-muga kabeh titah kalis ing sambekala
oh hiya cocok-cocok
wis … wis mengko yen kelantur-lantur dhik
Semarang, 12 April 1994
(Pustaka Candra. Edisi 193 1996/1997)
Aja seneng ngumpetake dalan
dadi guru aja seneng ngumpetake dalan
dimen muride ndalan
dadi wong gedhe aja seneng ngumpetake dalan
dimen tembayatan ndalan
dadi dagang aja seneng ngumpetake dalan
dimen nora kepedhotan dalan
dadi wong taniaja ngumpetake dalan
dimen asile kena wareg dipangan
dadi panderek aja seneng ngumpetake dalan
mengko yen malah bingung tubrukan
dadi pepuntone atur
kabeh kabneh aja seneng ngumpetake dalan
mengkone mundhak kedrawasan
mudheng ra lurrr.
Semarang, 20 Mei 1996
(Pustaka Candra. Edisi 197 1996/1997)4
Timbang Mbentoyong
timbang mbentoyong mikir butuh
ambok luwih becik sendhonan
sendhon mbalung geni ngono dol … dol
mbalung geni mas … mbok menawa
tahun iki mas … aku bisa
mbalung gheni mas … mbok menawa
tahun ngarep mas … aku mulya
mbalung geni dhik … mbok menawa
aku kowe dhik … ora rekasa
mbalung geni dhik … mbok menawa
globalisasai dhik ra gawe kuciwa
mboke kampret mas … mbok menawa
muga-muga kabeh titah kalis ing sambekala
oh hiya cocok-cocok
wis … wis mengko yen kelantur-lantur dhik
Semarang, 12 April 1994
(Pustaka Candra. Edisi 193 1996/1997)
Ing kutha gedhe
Kabeh paraga dha nduweni lara bisu
Jalaran angger pethuk mung kaya semut
Onthak-anthuk thok
Ditakoni malah tudang-tuding
Kaya wong pancingen, apa ngene iki sing jenenge egois ki.
Semarang, 12 April 1994
(Pustaka Candra. Edisi 193 1996/1997)
Analisa geguritan karangan Yono Hs.
Setelah membaca dan menganalisis beberapa geguritan karangan Yono Hs, dapat diambil kesimpulkan bahwa Yono Hs ini mempunyai ciri khas tersendiri dalam membuat karya-karyanya terutama yang berupa geguriatan. Pada geguritan karya-karyanya ini cenderung menggunakan makna-makna kiasan dan gaya-gaya bahasa, sehingga geguritan karyanya tersebut terasa lebih indah dan menarik.
Seperti pada geguritan yang berjudul Timbang mbentoyong ini jika dlihat dari pilihan kartanya bermakna konotatif karena pada geguritan ini penggunaan makna kiasan sangat berperan penting dalam menambah keindahan geguritan tersebut. Dengan penggunaan kata-kata tersebut mampu menghasilkan imaji tambahan sehingga yang abstrak menjadi konkret dan menjadikan puisi lebih indah dan nikmat untuk dibaca. Misalnya pada kalimat timbang mbentoyong mikir butuh.sedangkan
Pada geguritan karya Yono Hs yang berjudul Aja seneng ngumpetake dalan ini, pengulangan bunyi terjadi berkali-kali pada setiap baris Dilihat dari bentuk puitisnya, geguritan ini cenderung menggunakan bentuk penuturan atau kata berupa pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Melalui pesan tersebut, diharapkan pembaca dapat mengerti dan memahami maksud dari pesan tersebut dan dapat melaksanakanya dal;am kehidupan sehari-hari.
Dilihat dari pilihan katanya, geguritan ini mengggunakan makna-makna konotasi. Biasanya seorang penulis dalam membuat karyanya cenderung menggunakan makna kiasan karena penggunaan makna kiasan tersebut digunakan oleh penulis untuk memperindah bahasa dan kata-kata dalam karya tersebut.
Pada geguritan karya Yono Hs yang berjudul Sepi ini, pengulangan juga terjadi berkali-kali. Pengulangan tersebut disebut rima awal, karena pengulangan terjadi pada awal baris. Pada geguritan ini, pengulangan sangat penting sekali dan merupakan aspek yang ditonjolkan untuk memperindah dan memperjelas geguritan ini.
Geguritan ini juga menggunakan gaya bahasa, yaitu metafora. Contohnya pada kalimat, yen aku dhong miwir lintang. Gaya bahasa metafora digunakan dimaksudkan untuk melukiskan atau mengatakan sesuatu dengan membandingkannya dengan sesuatu yang lain sehingga dengan cara tersebut, pembaca akan lebih dapat menangkap maksud yang diharapkan penulis. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, geguritan ini akan menjadi lebih menarik dan lebih indah.
Sedangkan pada geguritan karya Yono Hs yamg berjudul Ing kutha gedhe, ini dapat dikategorikan sebagai puisi yang bentuknya tidak terlalu panjang. Penulis mencoba untuk memadukan diksi atau kata yang bersifat puisi. Pemilihan kata ini sangatmentukan makna dari puisi. Bentuk bahasa yang digunakan adalah kiasan atau konotatif. Puisi ini berbentuk penuturan penyampaian pesan. Dalam geguritan ini, strata bentuk yang digunakan berupa keluhan-keluhan dan sindiran-sindiran. Sindiran-sindiran yang digunakan menggunkan gaya bahasa metafora, dimana gaya bahasa ini adalah suatu makna atau cara yang dimaksudkan untuk melukiskan atau mengatakan sesuatu dengan membandingkannya dengan sesuatu yang lain sehingga dengan cara tersebut, pembaca akan lebih dapat menangkap maksud yang diharapkan penulis.
Geguritan yang berjudul kalabendu ini jika dlihat dari pilihan katanya bermakna konotatif karena pada geguritan ini penggunaan makna kiasan sangat berperan penting dalam menambah keindahan geguritan tersebut. Dengan penggunaan kata-kata tersebut mampu menghasilkan imaji tambahan sehingga yang abstrak menjadi konkret dan menjadikan puisi lebih indah dan nikmat untuk dibaca.
Jadi pada umumnya geguritan karya-karyanya Yono Hs ini, tipografi sangat penting sekali. Tipografi ini berupa penulisan yang menggunakan huruf-huruf kecil semua. Mungkin hal tersebut dimaksudkan untuk menandai ciri khas karya-karya yang berbeda dari karya-karya sastrawan lainnya.
Selain itu hal yang paling menonjol sekali dan menjadi ciri khas dalam geguritan karya Yono Hs ini adalah penggunaan tipografi yang sengaja dibuat hurufnya kecil-kecil semua, dan pengulangan-pengulangan bunyi yang terjadi berkali-kali pada setiap baris. , tipografi sangat penting sekali. Tipografi ini berupa penulisan yang menggunakan huruf-huruf kecil semua. Mungkin hal tersebut dimaksudkan untuk menandai ciri khas karya-karya yang berbeda dari karya-karya sastrawan lainnya.
Selain itu, geguritannya juga cenderung berisi keluhan-keluhannya ketika menghadapi hidup, kejadian-kejadian yang terjadi pada kehidupan sehari-hari serta pesan-pesan yang disampaikannya ketika melihat dan menghadapi fenomena yang seperti itu. Hal tersebut disampaikannya melalui sebuah karyanya yang berbentuk geguritan.
.
.
0 komentar:
Posting Komentar