Grebeg Besar (27 November 2009), Grebeg berasal dari kata “Ginarebeg” yang artinya “Ratu tindak kairing kerabat, Sentana sarta abdi-abdi dalem”. Grebeg Besar dilaksanakan pada tanggal 10 dzulhijah atau bulan jawa “Besar”. Fungsinya adalah untuk memperingati Hari Raya Idul Adha. Dalam iring-iringan ini para kerabat dan abdi dalem membawa gunungan dari Keraton ke Masjid Agung.
Dalam upacara grebeg biasanya tedapat gunungan wedhok dan gunungan lanang. Aspek kultural yang tergambar dalam sepasang gunungan lanang dan wedhok tersebut , yaitu sebagai perwujudan lingga-yoni atau lambang kesuburan. Gunungan-gunungan pada grebeg biasanya dibuat dari palawija dan makanan atau jajanan tradisional, sayur dan hasil tanaman para petani. Setelah dido’akan oleh imam masjid, gunungan tersebut kemudian diperebutkan oleh para warga. Karena menurut kepercayaan jika ada orang yang mendapat isi dari gunungan tersebut maka bisa mendapatkan berkah dan sebagai sarana untuk menyelamatkan tanaman dari hama.
0 komentar:
Posting Komentar